Eks Napiter JI Muhammad Nasir Abas Sebut Teroris Adalah Musuh Bersama

Iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Eks Napiter JI Muhammad Nasir Abas Sebut Teroris Adalah Musuh Bersama

Redaksi Palu Ngataku
15 Agu 2023, 11:57 WIB Last Updated 2023-08-15T03:57:44Z

Forum Group Discussion (FGD) Kontra Radikalisme digelar Tim Divisi Humas (Divhumas) Polri. (Foto: Humas Polda Sulteng)

Palu Ngataku
- Forum Group Discussion (FGD) Kontra Radikalisme digelar Tim Divisi Humas (Divhumas) Polri yang dipimpin  AKBP Rachmat Sumekar di Markas Komando (Mako) Polres Sigi Polda Sulteng, Selasa (15/8/2023).


Acara yang berlangsung di Aula Mapolres Sigi tersebut dibuka oleh Kapolres Sigi AKBP Reja A. Simanjuntak dan dihadiri unsur Kepolisian, TNI, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan mitra kamtibmas Kab. Sigi.


Acara bertema "Teroris Musuh Bersama" ini turut menghadirkan mantan narapidana terorisme, Muhammad Nasir Abas sebagai narasumber. 


Kapolres Sigi, AKBP Reja A. Simanjuntak mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama sama mewaspadai munculnya paham yang berujung memecah belah dan menghancurkan negara Kesatuan Republik Indonesia.


"Terlebih Kabupaten Sigi termasuk diantara satu dari empat Kabupaten di Sulteng yang merupakan daerah Operasi Madago Raya 2023 tahap III dalam rangka pemulihan keamanan melalui kegiatan Deradikalisasi dan Kontra radikalisasi," ungkapnya.


Sementara itu AKBP Rachmat Sumekar dalam sambutannya menyampaikan, bahwa program kontra radikal yang merupakan program yang bertujuan membangun personal guna mencegah dan membentengi diri dari pengaruh radikalisme.


“Saat ini paham radikalisme dan separatisme banyak dihembuskan oleh kelompok tertentu melalui berbagai elemen. Tujuannya merubah paham seseorang menjadi radikal,” ungkapnya,


Perwira menengah Polri yang menjabat Kasubbagopinev Bagpenum Ropenmas Divhumas Polri ini menambahkan perlunya upaya dan sinergi yang kuat antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat baik tokoh agama, masyarakat, adat, dan pemuda untuk terus berperan aktif guna menangkal penyebaran paham radikalisme tersebut.


Sementara itu Muhammad Nasir Abas, mantan tokoh Jamaah Islamiyah (JI) yang ditunjuk sebagai narasumber oleh Divhumas Polri pada acara kontra radikalisme bercerita tentang pengalaman masa lalunya saat berada di Akademi Militer (Akmil) Afghanistan selama tiga tahun, atau saat di Philipina dan tempat lainnya.


"Teroris adalah musuh bersama," tegasnya.


Sehingga, lanjutnya, penanggulangan terorisme dan radikalisme tidak bisa dilaksanakan sendiri oleh kepolisian, namun harus dibantu oleh seluruh elemen masyarakat.


Nasir Abas mengungkapkan bahwa setiap masyarakat berpotensi direkrut oleh kelompok teroris dan kelompok radikal mulai dari diberikan pemahaman yang salah.


“Ada tiga tahapan perilaku masyarakat menuju ke terorisme. Pertama intoleran, kemudian radikal lalu puncaknya menjadi teroris,” bebernya.


Mantan Ketua Mantiqi 3 Jamaah Islamiyyah Ini berpesan agar UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI diperkuat dan dipegang teguh oleh masyarakat, karena keempatnya merupakan senjata utama untuk melawan terorisme dan radikalisme.

Iklan

iklan Hari Hut Polwan space iklan iklan Hari Kemerdekaan Palu Ngataku space iklan iklan Hari Kemerdekaan Gubernur space iklan iklan Hari Kemerdekaan Sestama Lemhanas space iklan iklan Hari Kemerdekaan Kapolda space iklan iklan Hari Bhayangkara Palu Ngataku space iklan iklan Hari Bhayangkara kapolda space iklan iklan Idul Adha Komjen Rudy space iklan iklan Idul Adha Kapolda space iklan iklan Adha Gub/Wagub space iklan iklan Idul Adha Gub space iklan iklan Idul Adha Sekdaprov space iklan iklan Idul Adha Dispusaka space iklan iklan idul adha Boz space iklan iklan Idul Adha palu ngataku