Jelang Hari Pahlawan: Pemprov Sulteng Canangkan Inovasi Desa Siap Gencar Aman Stunting

Iklan

,

Iklan

iklan

Jelang Hari Pahlawan: Pemprov Sulteng Canangkan Inovasi Desa Siap Gencar Aman Stunting

Redaksi Palu Ngataku
8 Nov 2022, 11:32 WIB Last Updated 2022-11-09T01:02:55Z


Palu Ngataku -
 Gubernur diwakili Wakil Gubernur Drs. Mamun Amir, mencanangkan Inovasi Desa Siap Gencar Aman Stunting dalam rangka memperingati hari pahlawan dengan mengangkat tema ”Pejuang Stunting”, sekaligus dirangkaikan dengan pengukuhan bunda peduli stunting tingkat Kabupaten Parigi moutong. Bertempat di Desa Marantale. Senin, (7/11/22).

Kegiatan ini dihadiri OPD Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kepala Dinas P2KB, Kadis PMD, Kadis Kelautan dan Perikanan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan,  Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Kepala Balitbangda. Dan Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah.

Pada kesempatan itu, Kepala Bappeda Provinsi Dr. Ir. Sandra Tobondo, MT, selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa Program Pencanangan dan Penurunan Stunting atau Program Siap Gencar Stunting merupakan program konvergensi dalam penurunan stunting yang melibatkan beberapa OPD Provinsi, BKKBN dan Kabupaten.

Selanjutnya, Kepala Bappeda Provinsi menyampaikan bahwa program pilot proyek konvengensi penurunan stunting tahun 2022 Ini dilaksanakan pada 2 Kabupaten yakni ; Kabupaten Sigi di Desa Pakuli dan di Kabupaten Parigi Moutong di Desa Marantale. Dan selanjutnya tahun 2023 akan dilaksanakan di Kabupaten Toli Toli dan Kabupaten Donggala.

“Pencanangan gencar cegah stunting saat ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari pahlawan untuk mengajak kita semua menjadi Pahlawan Cegah Stunting.” jelas Sandra.

Selanjutnya, Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun N Nggai, SE, menyampaikan ucapan  selamat datang dan terima kasih atas perhatian dan dukungan Gubernur sehingga Kabupaten Parigi Moutong ditetapkan sebagai daerah Penetapan Pilot Proyek Penanggulangan Stunting.

Selanjutnya, Badrun menyampaikan bahwa Pemda Kabupaten Parigi Moutong akan terus berupaya untuk menurunkan Angka stunting yang sebesar 31,7%, ditargetkan dapat turun dibawah angka 20% dengan cara seluruh Ibu Ketua TP. PKK Desa diberikan peran dalam penanggulangan Stunting.

Pada kesempatan itu, Ketua TP.PKK Provinsi  selaku Bunda Peduli Stunting Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Hj. Vera Rompas Mastura, M.Si, mengukuhkan Bunda Peduli Stunting Kabupaten Parigi Moutong dan Ketua Peduli Stunting Kecamatan Sekab. Parigi Moutong

Ibu Ketua TP.PKK , Dr. Hj. Vera Rompas Mastura, M.Si, selaku Ketua Bunda Peduli Stunting, Menyampaikan salam dari Gubernur dan Menyampaikan harapannya agar seluruh OPD terkait dalam penanganan Stunting harus hadir diacara ini bentuk Perhatian Kepala OPD dalam Penanganan Stunting.

Dalam sambutanya, Wakil Gubernur Drs. Mamun Amir mengatakan, berdasarkan hasil survei status gizi indonesia tahun 2021, menunjukkan prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 29,7%, berada diatas angka nasional yaitu ; 24,4% dan mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2019 yang berada pada angka 31,26%.

sementara itu, untuk target RPJMD sampai dengan tahun 2026 adalah menurunkan prevalensi stunting pada angka 8%.

“Selaku pribadi dan atas nama pemerintah daerah, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas pelaksanaan kegiatan ini, yang diharapkan dapat mendorong penurunan prevalensi stunting dan ikut berperan serta mencapai angka stunting indonesia satu digit di tahun 2024.” ucap Wakil Gubernur dalam sambutannya.

Selanjutnya, Wakil Gubernur menyampaikan bahwa seluruh Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur sudah berjalan dengan baik khususnya untuk memberikan bantuan sebesar 1 juta kepada setiap kepala keluarga dan pada setiap perayaan hari besar keagamaan sudah berjalan dengan baik.

Selanjutnya, Gubernur juga akan merealisasikan program pembangunan Klinik Bersalin, diharapkan Pemda Kabupaten Parigi Moutong dapat menyiapkan lokasi pembangunan operasionalnya dapat dikerjasamakan dengan BKKBN, karena kepala BKKBN menyampaikan ada alokasi anggaran setiap Kabupaten sebesar 5 M.

“Persoalan stunting tidak bisa dipandang sepele. anak dengan kondisi stunting cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang rendah. anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya. stunting dan kemiskinan memiliki korelasi.” ujar Ma’mun Amir.

Sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas merupakan modal penting menuju kondisi puncak bonus demografi di tahun 2030 sekaligus syarat untuk membawa indonesia maju pada tahun 2045. kendati demikian, penyiapan SDM unggul masih menghadapi tantangan bernama “stunting.”

“Kabupaten parigi moutong memiliki prevalensi stunting sebesar 31,7%. hal ini tentunya harus menjadi perhatian serius bagi kita semua, khususnya pemerintah Kabupaten Parigi Moutong,” jelas Wagub.

Diakhir sambutanya, Ma’mun Amir menyampaikan, penurunan stunting dan angka kemiskinan harus dilaksanakan secara terintegrasi dengan melibatkan semua perangkat daerah dan pemangku kepentingan lain seperti akademisi dan organisasi profesi yang memiliki tugas sama dalam mendukung terbentuknya generasi cerdas, produktif, sejahtera dan mandiri, dengan tagline “siap gencar dan aman stunting."

“Kita harus menurunkan prevalensi sebesar 21,7% dalam 4 tahun ke depan, yang tentu saja ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk mencapainya.” tambahnya.

Sumber : Biro Administrasi Pimpinan.

Iklan

Idul Fitri Kaopsda space iklan RADDIKALISME space iklan AYO BERIKLAN space iklan PALU NESIA